Jumat, 02 Desember 2011

Bingung memilih produk keuangan?? Baca dulu ini !!

Setiap hari tentunya kita tidak bisa lepas dari tawaran produk -produk keuangan, perbankan, asuransi dan investasi. Baik yg ditawarkan secara langsung oleh karyawan bank, agen asuransi maupun tenaga2 pemasaran dari perusahaan sekuritas.. Tawaran2 yang dengan begitu gencarnya, dan tenaga2 pemasaran yg terlalu agresif seringkali membuat calon nasabah menjadi tidak nyaman. Terlebih apabila tenaga pemasaran itu saudara /kerabat anda sendiri atau teman dekat anda, tentunya anda merasa 'ga enak' kalo ga beli. Dan tidak sedikit calon nasabah yg akhirnya membeli  dengan 'terpaksa'.

Dari pengalaman yang kami temui di lapangan, 80 persen nasabah membeli produk keuangan karena faktor tenaga pemasaran. Biasanya mereka membeli produk dari tenaga pemasaran yg notabene adalah saudara atau teman. Nah parahnya lagi sebagian besar dari mereka tidak mengerti isi produk apa yg mereka beli. Mereka keluar uang tapi mereka ga tau apa yang mereka beli.
Sebagai contoh saya pernah menemui seorang bapak yang sudah mempunyai 17 polis asuransi. Dia hanya tau sudah punya 17 polis tapi tidak tau manfaat yang dia ambil itu apa. Dia merasa sangat nyaman krn merasa sudah diproteksi sama perusahaan asuransi (lebih dari 1 perusahaan asuransi). Suatu hari si bapak ini sakit dan harus rawat inap di RS, dia menghubungi agen bermaksud untuk klaim. Ternyata bapak ini ga bisa klaim, dan menyalahkan pihak asuransi karena klaim tidak dibayar. Belakangan setelah dipelajari kembali bapak ini baru tahu semua polis yang dia beli semuanya adalah Asuransi jiwa dan kecelakaan.

Satu lagi saya juga pernah menemui seorang ibu yang sangat antusias ingin menguliahkan anaknya di Australia. Waktu saya tanya apakah sudah mempersiapkannya? Ibu itu menjawab sudah. Untuk biaya kuliah anaknya 10 tahun lagi di Australia, setiap bulan ibu ini menabung RP 500.000 di tabungan rencana salah satu bank swasta. Pertanyaan saya apakah kebutuhan biaya kuliah tercapai dengan persiapan yang sudah diilakukan si Ibu tersebut?
 
Lalu bagaimana  caranya memilih produk keuangan yang sesuai? Sebelum memutuskan membeli produk lakukan dulu beberapa hal ini :
 
1. Menentukan tujuan, ada pepatah dalam bahasa inggris yg mengatakan "You'll never get anywhere if you have no place to go". Tujuan sangat penting bukan. Kenali kebutuhan keuangan anda dan buatlah prioritas seperti: pendidikan anak, mempersiapkan pensiun, proteksi income (asuransi jiwa), asuransi kesehatan, warisan, liburan dll

2. Hitung berapa kebutuhan anda. Setelah menentukan tujuan, selanjutnya adalah menentukan angka berapa yg harus dipersiapkan. Besarnya angka kebutuhan ini tentunya dengan mempertimbangkan inflasi.  Sebagai contoh, dalam mempersiapkan biaya kuliah 10 tahun yang akan datang. Tentunya anda sudah mempunyai gambaran kemana nantinya anak anda akan kuliah dan berapa biayanya sekarang. Dari sini kita bisa menghitung berapa kebutuhan biaya 10 tahun lagi dengan memperhitungkan inflasi biaya pendidikan. Hal yang sama juga berlaku dalam mempersiapkan tujuan keuangan kita lainnya. Berapa kebutuhan pensiun kita, mempersiapkan untuk naik haji, biaya liburan dan lain-lain.
Anda dapat meminta penasehat keuangan anda untuk membantu anda menghitung kebutuhan-kebutuhan financial anda.

3. Pengambilan keputusan. Setelah mengetahui tujuan  berapa kebutuhan dan jumlah dana yang harus disiapkan langkah selanjutnya adalah memutuskan alat/kendaraan apa yang mau kita pilih untuk mencapai tujuan keuangan kita. Dalam memutuskan mana yang kita pilih, ada beberapa hal yang harus kita cermati lagi dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan kita yaitu jangka waktu dan profil resiko kita.
Untuk kebutuhan jangka waktu pendek, saya sarankan untuk menyiapkannya di instrumen yang aman seperti deposito, obligasi pemerintah, atau reksadana pasar uang. Jangka waktu menengah, anda dapat mengoptimalkan uang anda di obligasi atau  reksadana campuran. Jangka waktu panjang untuk kebutuhan yg sifatnya long term anda dapat berinvestasi di pasar modal/saham atau reksadana yg berbasis saham.

Faktor selanjutnya adalah profil resiko kita. Kenali pribadi kita, bagaimana emosional kita. Apakah kita type yang konservatif, yang penting aman hasil investasi belakangan. Atau type agresif, mementingkan hasil investasi dan siap menerima resiko pasar .
Keputusan ada di tangan anda. Your money is your responsible.




Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran


Sabtu, 10 September 2011

I Wanna Be Rich

I wanna be rich !! Ya, siapa sih yang ga ingin kaya? Saya rasa semua orang di dunia ini menginginkan untuk mejadi kaya. Hidup berkelimpahan, tinggal di rumah mewah, mobil mewah, mau berlibur kemana saja dan kapan saja, penampilan yang parlente. Banyak hal yang bisa kita lakukan jika kita mempunyai banyak kekayaan. Tidak hanya memuaskan kita secara materi, dengan kekayaan kita juga dapat melakukan pekerjaan Tuhan. Kita dapat berbagi dengan sesama yang kurang beruntung dibandingkan dengan kita misalnya dengan mendirikan yayasan sosial dan menyantuni yang kurang mampu.
Apa yang kita bayangkan jika mendengar kata “KAYA”. Pastinya terbayang bagaimana kita memakai kekayaan kita dan menghabiskannya dan bahkan melupakan bagaimana caranya untuk menjadi kaya.. Banyak cara untuk menjadi kaya. Menikah dengan pasangan yang kaya (bagaimana jika pasangan kita menghendaki perjanjian pisah harta?), mengharapkan warisan dari orang tua (bagaimana jika orang tua kita tidak meninggalkan warisan?), bekerja dan berinvestasi. Dari 3 hal tersebut, yang semua orang dapat lakukan untuk menjadi kaya adalah dengan berinvestasi.
Menjadi kaya dengan berinvestasi dapat dilakukan dengan sector riil ataupun sector financial. Kalau jaman orang tua kita, umumnya mereka berinvestasi di tanah atau rumah, saat ini masyarakat Indonesia sudah mengenal produk-produk keuangan seperti reksadana bahkan banyak juga yang sudah mengenal investasi di pasar modal (Bursa Efek Indonesia).
Cara pengelolaan income kita sangat berpengaruh terdapat keberhasilan kita dalam berinvestasi. Coba kita bandingkan pengelolaan income yang dilakukan Ani dan Baby. Ketika menerima income, Ani kemudian memakainya untuk mencicil, memakainya sebagai pengeluaran sehari-hari, setelah itu apabila terdapat sisa baru ditabung dan diinvestasikan. Bandingkan dengan Baby, Baby langsung menyisihkan incomenya untuk ditabung dan diinvestasikan, setelah itu baby memakainya untuk mencicil dan pengeluaran sehari-hari. Tentunya hasil yang didapat berbeda antara Ani dan Baby. Hasil investasi Baby hasilnya jauh lebih besar daripada Ani.
Apabila kita menghendaki untuk hidup sejahtera dan menjadi kaya, akan lebih bijaksana apabila kita memilih pengelolaan income seperti yang dilakukan oleh Baby. Berapapun income kita apabila kita melakukannya dengan disiplin setiap kita menerima income, pada akhirnya kita akan menikmati nikmatnya uang hasil akumulasi asset kita. Hal ini dapat kita lakukan secara konsisten hingga pensiun.
Tidak ada patokan berapa persen dari income kita yang harus disisihkan untuk porsi tabungan dan inveastasi. Semuanya tergantung dengan kondisi keuangan kita. Umumnya minimal adalah 10% dari income, tidak boleh kurang. Namun apabila menghendaki kaya dikemudian hari tentunya harus diatas 10% dari income yang harus kita investasikan secara konsisten. Bagaimana menempatkan investasi kita di instrumen sector riil dan sector financial dapat dilihat di artikel terpisah.



Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran



Rabu, 15 Juni 2011

Pentingnya mempunyai asuransi jiwa

Seperti dijelaskan di artikel terpisah, salah satu mengelola resiko kehidupan adalah dengan asuransi. Melalui asuransi jiwa, resiko atas diri manusia seperti meninggal, sakit/cacat, kecelakaan, hidup terlalu lama dll dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi  jiwa.

Lantas, apa saja alasan kenapa orang penting untuk memiliki asuransi jiwa:
1. Perlindungan terhadap kehilangan penghasilan; semakin besar penghasilan anda semakin besar pula kemungkinan anda kehilangan. Tak seorangpun mengetahui berapa lama lagi hidup mereka akan berakhir. Asuransi jiwa memberikan berbagai manfaat untuk memastikan ketika kematian terjadi diusia muda, bukan berarti penghasilan yang disediakan untuk kelangsungan hidup keluarga menjadi sirna. Asuransi jiwa ini khususnya sangat berguna bagi pria yang telah menikah dengan beberapa anak yang masih kecil. Harapan dan impian untuk memberikan kehidupan yang memadai bagi keluarganya akan hancur karena suatu musibah-kematian. Anak muda yang baru menyelesaikan pendidikannya biasanya juga rentan terhadap resiko ini. Karena mereka memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh penghasilan yang besar, tentunya jika saja mereka hidup cukup lama.

2. Sebagai agunan bank; apabila kita mempunyai pinjaman (kewajiban financial terhadap pemberi pinjaman) hal cerdas yang seharusnya dilakukan adalah membeli premi asuransi dengan Uang pertanggungan sebesar pinjaman. Sehingga apabila resiko kematian terjadi, asuransi yang akan membayar kewajiban yang masih ada kepada pihak bank, sehingga istri beserta keluarga yang ditinggalkan tidak mewarisi hutang karena telah dibayar lunas.

3. Sebagai warisan; beberapa alasan mengapa saat ini asuransi jiwa menarik sebagai warisan diantaranya bebas pajak (tidak dikenakan pajak waris), biaya yang lebih murah ( premi 3 juta/bln bisa mendapatkan uang pertanggungan 3 milyar selain juga mendapatkan akumulasi dana tunai yang terbentuk), dan  tepat sasaran karena sesuai dengan keinginan pemberi warisan mau diberikan kepada siapa aja

4. Akumulasi kekayaan; kita dapat melihat asuransi jiwa sebagai sebuah aset yang dapat kita miliki. Seperti kita ketahui, membeli rumah akan memerlukan dana yang jauh lebih besar, baik untuk uang muka ataupun untuk pembayaran cicilan setiap bulannya. Sebagai contoh, untuk memiliki rumah seharga 3 milyar, kita harus membayar uang muka terlebih dulu 10% yaitu 300 juta, dan pembayaran cicilan 38 juta perbulan selama 10 tahun. Namun dengan premi asuransi hanya 3 juta perbulan, kita dapat memiliki uang pertanggungan senilai 3 milyar dan pasti langsung dapat bagi ahli waris jikalau tertanggung meninggal . Lebih mudah dan murah bukan?

Dengan beberapa alasan di atas, kami rasa tidak ada lagi alasan bagi ANDA  tidak punya asuransi jiwa.



Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran


Sabtu, 11 Juni 2011

Investasi di obligasi

Obligasi adalah efek utang pendapatan tetap yang diperdagangkan dimasyarakat dmana penerbit menetapkan untuk membayar sejumlah bunga tetep ( coupon ) dalam jangka waktu tertentu dan akan membayar kembali jumlah pokoknya pda saat jatuh tempo

Sedang ciri dari efek pendapatan tetap adalah
1. Adanya kepastian pendapatan yaitu coupon tersebut
2 .Memiliki keukuatan hukum
3. Memiliki nilai nominal , biasanya nilai obligasi adalah 500
4. Memiliki jangka waktu tertentu , setelah maturity date ( jatuh tempo ) tidak lagi diperdagangkan
5. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder , dan mengakibatkan hukum supply dan demand berjalan

Keuntungan berinvestasi di obligasi
1. Mendapatkan coupon tetap
2. Mendapatkan capital gain

Karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder , capital gain dapat di peroleh dijakalau ada buyer yang berniat  membeli obligasi anda diatas harga anda beli ,sehingga mengakibat perubahan yield to maturity ( hasil jatuh tempo )

Hal yang di diperhatikan dalam berinvestasi di obligasi
1. Cermati suku bunga ( BI Rate ) , karena jika BI Rate naik tajam , maka org akan menjual obligasinya , dan akhirnya mengakibatkan anda mengalami kerugian capital loss ( dijual diharga Par ) dan sebaliknya

2. Perhatikan peringkat obligasi tersebut yang dikeluarkan dr Standard & Poor (S&P), moody's , atau Pefindo , peringkat paling tinggi adalah AAA by S&P atau Aaa by Moody's , karena berpengaruh dengan resiko wanprestasi ( default risk )

3. Perhatikan resiko daya beli ( Purchasing Power Risk )
Inflasi jika rendah , maka return atas obligasi akan semakin baik , dan sebaliknya

4. Perhatikan Jangka Waktu Tempo dari obligasi tersebut , semakin panjang masa waktu jatuh tempo obligasi , maka makin labil harga obligasi yg bersangkutan

5 Perhatikan pergerak mata uang khusus untuk obligasi dalam dominasi mata uang asing , jika terjadi perbedaan nilai tukar mata uang asing dengan lokal maka akan menghadapi resiko kerugian mata uang ( currency risk )

6. Perhatikan kinerja dr perusahaan yang menerbitkan obligasi agar menghidarkan dari resiko kebangkrutan

Demikian tips tips untuk berinvestasi dalam obligasi .
Selamat berinvestasi


Ingat " Your Future In Your Hand "


Pertanyaan, kritik, saran

Berinvestasi di saham

Kenapa dalam saham itu ada istilah "bermain" saham bukan "berinvestasi" di saham? Seperti berinvestasi di Reksadana, logam mulia atau property. Padahal saham merupakan salah satu kendaraan untuk melipat gandakan aset kita

Dalam bermain saham kita mengenal 2 tipe orang yaitu investor atau menjadi seorang trader. Kedua tipe tersebut masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugiannya.  Dan biasanya trader itu dianggap " bermain " saham .

Definisi investasi di saham (sebagai investor) adalah orang yang memilih suatu saham lalu menyimpan untuk jangka yang menengah sampai panjang , bisa 3 tahun atau bahkan lebih sesuai dengan target dari investor, dan baru melakukan penjualan jika sudah merasa untung atau target waktu sudah tercapai .

Sedangkan seorang yang melakukan trading atau disebut trader selalu membeli dan menjual saham dalam waktu yang cukup pendek , bisa 1 hari , 1 minggu atau 1 bulan.

Dari ke-2 tipe tersebut, saya telah banyak melihat contoh orang yang sukses dengan tipe investor ataupun sebagai trader. Untuk seseorang dapat sukses sebagai investor ataupun sebagai trader saham tetaplah harus memiliki kiat-kiat yang harus diperhatikan dan dipelajari.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang yang menjadi investor di saham antara lain:

1. Tentukan Time Frame anda dengan Jelas , berapa lama anda akan melakukan invest terhadap saham tersebut

2 . Pelajari kondisi ekonomi dari dalam negeri maupun dari luar negeri, apakah kebijakan negara bisa mendukung kelangsungan dari saham tersebut

3. Pelajari lah fundamental saham tersebut , bagaimana manajemennya , apakah saham yang anda  pilih  manajemen tersebut merupakan manajemen yang track recordnya bersih atau buruk dibursa saham , pelajari keuangan dari saham tersebut

4. Jangan monitor tiap hari pergerakan saham anda, karena akan mempengaruhi psikologis anda

5 . Evaluasi terus menerus secara periodik , 3 bulan sekali dengan membaca lap keuangan , dan mengikuti RUPS agar mengetahui rencana kedepan dari saham tersebut

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang trader :
1. Belajarlah technical analis ,  sebelum anda terjun menjadi trader , karena membuat anda
mengerti kapan entry dan exit

2. Luangkan waktu yang sering untuk monitor saham anda ,setidak2nya 1 hari sekali

3. Terapkan displin dalam melakukan cut loss , karena seorang trader harus mengetahui bahwa jika kalau salah mengambil posisi harus melakukan cut loss

4 . Tetapkan target dalam trading anda , dan jikalau sudah mencapai anda bisa melakukan realisasi , apakah tiap bulan anda hanya cari profit 2% , 3% , jika sudah tercapai maka anda harus  take profit

5 . Taklukan  " Fear and Greed" , karena itulah musuh terbesar dari seorang trader

Nah sekarang anda mengetahui apakah anda cocok untuk trading atau invest ..

Silakan berinvestasi





Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran


Selasa, 07 Juni 2011

Bagaimana mengelola resiko

Dalam hidup seringkali banyak hal yang tidak kita inginkan terjadi. Kita dikasih musibah penyakit, kecelakaan. Bahkan sesuatu yang telah kita rencanakan tidak bisa terjadi sesuai dengan yang kita harapkan. Sesuatu bisnis yang sudah kita rencanakan dengan matang, bisa saja merugi bahkan bangkrut karena salah dalam pengambilan keputusan.

Hal ini acapkali membuat kita khawatir dan timbul perasaan tidak tenang. Selain itu fakta bahwa potensi terjadinya resiko dalam kehidupan kita ini bisa menimbulkan kerugian yg berdampak negatif pada keluarga kita.
 
Resiko-resiko tersebut tentunya dapat kita identifikasi kemungkinan terjadinya juga dapat kita manage supaya kita bisa menetapkan tindakan untuk menghadapinya sebelum hal itu benar2 terjadi.
Bagaimana cara mengelola resiko dalam kehidupan kita:

1.    Mengidentifikasi resiko; merupakan proses awal dimana kita bisa menemukan semua kemungkinan kerugian yg dapat menyebabkan masalah keuangan. Resiko2 ini bisa saja resiko yang mungkin terjadi pd pribadi kita: hilangnya pendapatan karena kematian dini, hidup terlalu lama, sakit lama/cacat tetap total, hilangnya pendapatan karena kehilangan pekerjaan; resiko terhadap harta kita: kerusakan rumah akibat kebakaran, pencurian uangg dan perhiasan; dan resiko kewajiban seperti menyetir ceroboh shg menabrak orang juga mal praktek profesi kita sbg dokter, akuntan,notaris dll.

2.   Pengukuran Resiko; setelah kita mengenali dan mengidentifikasi kemungkinan yang timbul, resiko2 ini selanjutnya dapat kita ukur frequensi, dampak serta variasi kerugiannya.

3.   Pemilihan metode menghadapi resiko; dalam menghadapi  resiko kita dapat mengontrolnya dan membiayainya. Mengontrol resiko bisa berupa kita menghindarinya, memisahkan atau diversifikasi,prevention atau pencegahan dan reduction atau pengurangan resiko. Selain itu kita juga bisa melakukan risk financing (pendanaan resiko), kita menanggung sendiri biaya yang terjadi dan mentransfer resiko tersebut ke perusahaan asuransi.

4.   Tahap paling akhir adalah administrasi resiko. Hal ini sangat berkaitan dengan 3 tahap sebelumnya. Setiap resiko yang baru terus menerus diidentifikasi, diukur ulang serta dapat dipertimbangkan kembali alternatif perlakuannya.

Dari 4 hal tersebut mudah bukan apabila kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan kita. Dan tentunya anda sendiri yang paling mengerti potensi resiko dalam keluarga maupun financial keluarga anda. Apakah sudah siap menghadapi kemungkinan2 resiko yang dapat terjadi.





Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran

Senin, 06 Juni 2011

Income - Expense = Saving atau Income - Saving = Expense ???


Kedua rumusan di atas sekilas terlihat sama, namun apabila dicermati jelas sekali perbedaannya, dan akan mempunyai hasil yang berbeda di kemudian hari.
Mungkin anda sering mendengar bahwa banyak  orang disekeliling anda yang menyatakan  bahwa mereka tidak bisa menabung, incomenya tidak ada sisa sehingga tdk  bisa menabung, dan selalu mengeluh terhadap pendapatannya, atau mungkin anda  selalu mendengar beberapa orang yang mengatakan  bahwa dia harus mencari tambahan atau pekerjaan lain agar cukup membayar utang, sehingga kata "menabung" adalah hal yg sangat sulit untuk dilakukan. Seringkah anda mendengar disekeliling anda orang seperti itu atau jangan-jangan anda yang mengalami seperti hal tersebut di atas.

Untuk menjadi keuangan yang mandiri atau KAYA, mau tidak mau ANDA harus menabung. Definisi dari orang KAYA sebenarnya adalah seberapa besar yang bisa anda TABUNG bukan seberapa besar yang anda HASILKAN.
Atau mungkin anda mengatakan bahwa income HARUS 10 jt, 20 jt, atau 100 jt perbulan anda bilang bahwa baru akan bisa menabung? Jikalau anda menjawab " Ya" disini berarti anda bermasalah dalam menabung.

Lalu apakah orang yang income 2 jt per bulan tidak bisa menabung ?? Jika anda jawab "TIDAK" disini , selamat anda pasti bisa menabung.
Jikalau anda selalu menggunakan rumusan " Income-Expense = Saving ", percayalah anda tidak akan bisa menabung. Namun JIKALAU anda menggunakan rumusan " Income- Saving = Expense ", ANDA PASTI akan bisa menabung dan MENJADI KAYA.
Anda sudah memahami perbedaannya bukan? Jikalau anda masih belum menemukan perbedaannya, berarti anda mempunyai permasalahan di keuangan
Masa depan anda dan keluarga anda terletak di tangan Anda, dengan cara MENABUNG. Mulailah menabung dari Sekarang !!

Ingat " Your Future In Your Hand "


Pertanyaan, kritik, saran

Mengenal dan Memilih Berinvestasi di Reksa Dana


Masyarakat awam banyak yg belum tau apa itu Reksa Dana. Tidak sedikit teman saya yang menanyakan kepada saya apa sih reksadana itu. Saya pribadi mengenal reksadana pada saat pertama kali terjun di dunia perbankan. Dan lebih mendalami lagi reksadana setelah mengikuti sertifikasi WAPPERT. Kemudian saya menjadi praktisi sampai dengan saat ini.
Sedikit saya membawa anda apa itu Reksa Dana (RD). RD berasal dari kata reksa yg berarti jaga atau pelihara dan Dana yang berarti uang. Karenanya RD mempunyai pengertian kumpulan uang yg dijaga bersama. Dan menurut UU No 8 tahun 1995 RD adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Portofolio efek meliputi Pasar uang, Obligasi dan saham. Karenanya masing-masing RD memiliki tingkat resiko yang berbeda-beda pula. Dana ini akan disimpan dan diadmnistrasikan oleh bank kustodian.
Jika penggunaannya benar maka RD akan menjadi kendaraan kita dalam berinventasi.Kembali lagi kenali tujuan investasi anda dan kapan anda membutuhkan target dana tersebut.
Seringkali kita juga ditawari marketing bank untuk berinvestasi di RD. Karena RD yang ditawarkan beragam nama produk dari beragam Manager Investasi juga, berikut adalah beberapa tips yang dapat kita gunakan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi di RD.
1.  Historis return atau kinerja pertumbuhan, kinerja masa lampau/historis memang bukan merupakan jaminan bagi pencapaian dimasa mendatang (hasilnya bisa lebih tinggi atau lebih rendah) namun historis return merupakan hasil kerja berjalan sehingga dapat dijadikan tolak ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja reksadana di masa yang akan datang.
2.   Jenis RD yang akan lita pilih harus sesuai dengan jangka waktu investasi yang kita inginkan,  sebagai contoh:
Apabila jangka waktu <1 tahun, berivestasilah di RD Pasar Uang (RDPU);Jangka waktu pendek yaitu antara 1 - 2 tahun gunakan RD pendapatan tetap (RDPT) dan dapat sedikit dikombinasikan dengan reksa dana campuran (RDC);
Jangka waktu menengah yakni antara 2 - 5 tahun gunakan reksa dana campuran (RDC) dengan kombinasi pada reksa dana saham (RDS);dan jangka waktu panjang yakni > 5 tahun gunakan reksa dana saham (RDS);
3.   Portfolio investasi, merupakan alokasi aset dari RD tersebut, untuk portfolio obligasi dapat dilihat dari rating, untuk saham dapat dilihat apakah termasuk dalam LQ45 atau masuk dalam katagori Kompas 100. Saham-saham tersebut memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.
4.  Jumlah Dana Kelolaan atau Asset Under Management (AUM) mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap RD tersebut (biasanya sesuai dengan lamanya RD dan kecanggihan tenaga pemasar tentunya). Namun semakin besar AUM maka petumbuhan return juga berpotensi melambat.
5.   Komposisi investasi; sebaiknya diperiksa apakah sudah sesuai dengan yang tertulis dalam Prospektus RD tsb. Hal yang harus diperhatikan yakni ketentuan Bapepam minimal 2 persen  dari AUM harus berbentuk kas.
6.    Biaya, beberapa biaya yang harus kita perhatikan yaitu biaya pembelian (subscription fee), biaya management, biaya pengelolaan, biaya switching dan biaya penjualan (redemption fee). Biaya-biaya ini dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dana anda dalam kurun waktu yang panjang.

Dari beberapa tips tersebut, saya harap anda lebih cermat sebelum memutuskan membeli RD. Ingat pepatah “your money is your responsible” Selamat berinvestasi dengan reksadana!

Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran

Minggu, 05 Juni 2011

Semua orang bisa mempersiapkan dana pensiun!!

Suatu siang teman lama saya tiba2 menyapa saya lewat jaringan social dan kami pun terlibat dalam suatu percakapan di dunia maya (chatting). Ya, pertanyaan yang bisa ditebak, bagaimana kabarmu sekarang? Sekarang kerja dimana?. Sayapun membalikkan pertanyaan yang sama kepada teman saya. Temen lama saya saat ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah instansi pemerintah di kota saya. Dan ketika saya menanyakan alasan kenapa ingin masuk PNS adalah hanya karena merasa hidupnya di jamin (jaminan hari tua). Dan saya pun mengulangi pertanyaan saya, hanya karena alasan itu saja? Dan temen saya pun meyakinkan saya motivasi dia menjadi PNS adalah karena jaminan hari tua (pensiun). Mungkin motivasi ini juga yang ada di jutaan masyarakat Indonesia yang setiap tahunnya berebut kursi PNS. Bahkan sampai ada yang menghalalkan segala secara.

Jaminan hari tua atau dana pensiun tidak hanya punya PNS lho. Saya memastikan apapun pekerjaan anda. Anda pengusaha, karyawan swasta, profesional, investor,  kita bisa mempersiapkan dana pensiun. Dengan cara menabung dari sekarang dengan kendaraan yang tepat, dana pensiun semakin mudah di capai.

Kenapa harus memulai dari sekarang? Pernah mendengar istilah ”harga sebuah penundaan”? Ya, semakin anda menundanya, semakin besar jumlah yang anda akan tabung setiap bulan atau tahunnya. Sebagai contoh, apabila saat ini usia saya 30 tahun, saya ingin pensiun di usia 55 tahun dan dana pensiun yang ingin saya capai saat usia 55 tahun adalah 5 milyar, maka setiap bulannya saya harus menabung 1,541,530* perbulan. Namun apabila saya menundanya dan memulai menabung di usia 40 tahun, maka setiap bulannya saya harus menabung 7,479,355*. Jauh sekali bukan bedanya?
*menggunakan perhitungan asumsi tingkat investasi adalah 15 %/tahun

Kendaraan yang tepat? Yang dimaksud kendaraan yang tepat adalah cara kita menginvestasi/menabungkan uang kita. Banyak cara kita menginvestasikan uang kita (lihat di artikel terpisah). Apabila kenaikan biaya hidup (inflasi) setiap tahunnya di Indonesia adalah 6-7% (BPS) sedangkan riilnya adalah >10%, maka sangatlah tidak bijak apabila kita mempersiapkan dana pensiun dengan menabung di bank atau deposito. Bunga yang diberikan oleh bank kepada nasabah sangat jauh di bawah inflasi. Akan lebih bijaksana apabila mempersiapkan pensiun dengan reksadana atau investasi saham.

Nah mudah bukan? Dan andapun dengan mudah bisa mempersiapkannya. Kenali kebutuhan anda dan rencanakan dari sekarang!



Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran


Suatu Cara menabung dengan Asuransi Jiwa

Di masa lalu, orang menabung adalah dengan cara menyimpan uang di bawah bantal/kasur, ataupun menaruh uang di celengan. Saat ini, hampir semua orang sudah memiliki rekening tabungan di bank. Namun saat ini ada satu cara /pilihan tempat untuk menabung yang juga aman dan menarik yaitu dengan asuransi jiwa.

Lalu bagaimana caranya menabung di asuransi jiwa? Dengan menyisihkan sejumlah uang pada produk asuransi jiwa, seorang penabung yang bijaksana dijamin akan meraih tujuan financial mereka! Apapun tujuan financial penabung, karena tentunya tujuan financial setiap orang berbeda-beda. Tujuan financial antara lain mempersiapkan dana pendidikan anak, mempersiapkan kebutuhan pensiun, menyiapkan asset untuk ahli waris (warisan) , melipat gandakan aset dan sebagainya. Selain itu jika sesuatu resiko yang tidak diinginkan terjadi, perusahaan asuransi yang akan meneruskan atau mengambil alih resiko itu.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sebagai contoh, apabila seorang pria sanggup menabung (menyisihkan uang) 60 juta pertahun,  berapa lama waktu yang diperlukan untuk menumbuhkan uangnya menjadi 6 milyar? Jawabannya adalah 100 tahun dan tentunya kemungkinan untuk menabung selama 100 tahun adalah hal yang kemungkinannya kecil. Namun apabila pria ini menabung di asuransi jiwa, apabila resiko kematian terjadi atau cacat tetap total, maka pria ini telah diasuransikan sebesar 6 milyar. Dan ahli waris akan menerima 6 milyar. Dan tentunya tanpa menunggu selama 100 tahun.

Sebagai contoh lain seorang ayah mempersiapkan pendidikan anak melalui asuransi jiwa, apabila terjadi resiko si ayah kehilangan penghasilan karena meninggal atau cacat tetap total atau penyakit kritis, maka perusahaan asuransi yang menjadi orang tua asuh. Perusahaan asuransi akan meneruskan menabungkan sehingga tujuan financial si ayah (dana pendidikan anak) ini tetap tercapai
Bottom of Form
Banyak orang menganggap asuransi jiwa sebagai suatu cara menabung yang lebih baik karena alasan-alasan di bawah ini :
1.       Teratur; menabung sekali-kali atau menabung hanya ketika kita ingin menabung saja tidak akan menjamin bertambahnya uang kita.
2.       Diwajibkan; kita memiliki komitmen untuk menyisihkan sejumlah uang setiap bulan atau tahun pada waktu yang sama setiap bulan atau tahun.
3.       Kita memiliki uang tapi tidak mudah di akses; keadaan ini dapat menghilangkan godaan untuk menarik uang kita dan menggunakannya, sehingga tujuan awal kita menabung dapat kita pertahankan.

Seringkali kita masih bingung dengan penggunaan kata menabung contohnya “saya menabung untuk berlibur di bulan Desember”. Hal ini tidak bisa kita sebut menabung melainkan hanya “menunda pengeluaran”. Tidak membelanjakan uangnya saat ini namun akan menghabiskannya/mengeluarkannya di bulan Desember. Dengan kata lain adalah “Uang dalam perjalanan atau Cash in Transit” karena tidak ada uang lagi di bulan Januari tahun depan.

Sekarang pilihan ada di tangan Anda! Temukan tujuan financial anda, Hubungi kami apakah program asuransi jiwa bisa menjadi solusi tujuan financial anda.


Ingat " Your Future In Your Hand "

Pertanyaan, kritik, saran

Kamis, 02 Juni 2011

Pengertian Investasi

Inilah pertanyaan – pertanyaan yang biasanya yang akan timbul kalau kita mendengar kata “ investasi “
Mengapa  harus berinvestasi ? Karena anda tidak mau uang anda mengalami penurunan nilai karena inflasi  , sehingga bahasa kerennya kita harus mengembang biakan uang kita agar bisa menghasilkan uang bagi kita , istilah kerennya “ Uang menghasilkan Uang “
Apakah deposito termasuk investasi ? yah deposito salah investasi yang aman karena dijamin oleh pemerintah , tetapi nilai nya akan tergerus dengan inflasi , karena pada dasarnya biasanya bunga deposito akan lebih kecil daripada inflasi yang terjadi
Ada beberapa macam investasi ? investasi banyak sekali bentuknya , jika membeli rumah dan menjual kembali untuk mengharapkan keuntungan itu juga namanya investasi . Beli emas dengan mengharapkan kenaikan harga emas itu juga namanya investasi , begitu juga jika kalau melakukan investasi di pasar saham , atau deposito , obligasi , unit link , ataupun reksadana
Resiko nya bagaimana ? Setiap instrument ada resiko masing-masing , ada hukum investasi “ High Gain High Risk “
Contoh Daftar Profil Jenis Investasi Berdasarkan Risk dan Gain
Jenis Investasi
Risk
Gain
Deposito
Kecil ( hampir dibilang tidak ada )
Disesuaikan dengan kebijakan suku bunga
Obligasi
Kecil
Menengah ( bisa menutupi inflasi )
Emas
Menengah
Menengah ( bisa menutupi inflasi )
Reksadana
Tergantung Reksadana
Tergantung Reksadana
Saham
Tinggi
Tinggi ( Melebihi Inflasi )

Investasi apakah yang cocok bagi saya ?  Tujuan dari investasi dan jangka waktu berapa lama anda ingin berinvestasi  yang akan menentukan jenis instrument anda , contoh : Kita mungkin melakukan investasi pada saham kalau anda membutuhkan hasil investasi itu berkembang dalam 1 tahun
Kapan kita mulai investasi ? semakin anda cepat memulainya semakin mudah anda memenuhi tujuan dari investasi tersebut
Berapa lama kita seharusnya berinvestasi ? Sesuai dengan tujuan kegunaan hasil investasi kita , dan tipe investor apakah anda , apakah anda seorang investor  jangka pendek ( short term ) , menengah ( medium term ) , atau investor  jangka panjang ( long term ) ?
Tabel Tipe Investor Berdasarkan Jangka Waktu
Tipe Investor
Jangka Waktu
Jenis Investasi
Jangka Pendek
Dibawah 1 tahun
Deposito , SUN yang jatuh tempo dibawah 1 tahun
Jangka Menengah
1-3 tahun
Obligasi perusahaan atau SUN
Jangka Panjang
Diatas 3 Tahun
Saham , Obligasi , Emas

Ket : SUN adalah Surat Utang Negara
Selamat berinvestasi


Ingat " Your Future In Your Hand "


Pertanyaan, kritik, saran